Wednesday 30 March 2016

Ahli Roket Nazi yang Mampu Lenyapkan Israel Dibunuh Agen Mossad

Ahli Roket Nazi yang Mampu Lenyapkan Israel Dibunuh Agen Mossad
Otto Skorzeny, mantan letnan Nazi Jerman yang direkrut jadi agen Mossad Israel. | (Wikimedia Commons / Kurt Alber)
YERUSALEM - Sebuah laporan panjang media Israel, Haaretz, mengungkap hilangnya ahli roket era Nazi Jerman, Heinz Krug, secara misterius yang ternyata dibunuh agen Mossad. Krug dikenal sebagai ahli roket Nazi yang mampu membuat rudal canggih untuk melenyapkan Israel.

Tragisnya, Krug dibunuh oleh Otto Skorzeny, mantan letnan militer Nazi yang direkrut Mossad sebagai agen pembunuh bayaran.

Pada tanggal 11 September 1962, Krug hilang misterius. Dia pergi dari kantornya di Jerman dan tidak pernah pulang. Sebelum hilang, polisi di Munich terus memantau ilmuwan Nazi itu rutin pulang-pergi dari Kairo, Mesir ke Jerman.

Sejak rezim Nazi di bawah kepemimpinan Adolf Hitler runtuh, Krug disewa oleh Mesir untuk mengembangkan senjata canggih di negara itu.

HaBoker, sebuah surat kabar Israel yang sekarang sudah mati, membuat laporan mengejutkan dengan mengklaim Krug diculik Mesir untuk mencegah dia berbisnis dengan Israel. Rupanya laporan itu untuk mengalihkan penyelidikan bahwa Mossad Israel di balik kematian Krug yang kala itu berusia 49 tahun.

Laporan panjang Haaretz telah membongkar misteri kematian ahli roket Nazi itu. Berdasarkan wawancara dengan mantan perwira Mossad dan dengan pejabat Israel yang memiliki akses data rahasia yang diarsipkan Mossad setengah abad yang lalu, terungkap bahwa Krug dibunuh sebagai bagian dari spionase dan rencana Israel untuk mengintimidasi para ilmuwan Jerman yang bekerja untuk Mesir.


Yang mengejutkan dari laporan itu adalah pembunuh Krug merupakan rekannya sendiri di era Nazi, yakni Otto Skorzeny yang sudah menjadi agen Mossad. Sekilas, hal ini sulit dipercaya mengingat Skorzeny merupakan letnan berharga Nazi dan salah satu perwira favorit Hitler. Padahal, Hitler selama ini dituduh sebagai biang pembunuhan massal warga Yahudi atau dikenal sebagai Holocaust.

Skorzeny pernah bertemu dengan Hitler pada tahun 1943 setelah memimpin penyelamatan sekutu Hitler, Benito Mussolini.

Tapi itu dulu. Pada tahun 1962, Skorzeny putar haluan dengan berganti “majikan”, yakni Mossad. Sepak terjang Skorzeny yang berpaling ke Mossad Israel itu juga muncul dalam arsip Mossad berbahasa Ibrani dengan judul; ”Institut untuk Intelijen dan Misi Khusus”.

Sebelum Krug dibunuh agen Mossad, dia sudah menerima ancaman pembunuhan beberapa kali ketika memutuskan bekerja untuk Mesir. Ketika berada di Jerman, ahli roket Nazi ini mendapat telepon tengah malam, di manan peneleponnya meminta agar dia keluar dari program roket Mesir.

Kemudian, ketika berada di Mesir dia beberapa kali dikirimi surat bom, yang beberapa di antaranya meledak dan membuat sejumlah orang terluka.
Krug, entar menyadari atau tidak, sejak saat itu telah menjadi target utama Mossad. Dia diincar Mossad karena juga menjadi superstar selama perang di Peenemünde, pulau Baltik, yang membawa kemenangan Jerman.

Tapi, sejak rezim Hitler runtuh, Krug ditawari berkarir di Amerika Serikat untuk menjadi tim pembuat roket untuk memenangkan perlombaan misi ruang angkasa dengan pendaratan di bulan.


Krug memilih yang lain, tampaknya lebih condong ke pilihan yang menguntungkan; bergabung dengan ilmuwan lainnya dari kelompok Peenemünde –yang dipimpin oleh profesor Jerman; Wolfgang Pilz, yang sangat dia kagumi—di Mesir. Mereka akan mendirikan program rudal strategis rahasia untuk negara Arab itu,” demikian laporan Haaretz, yang dikutip Sindonews, Rabu (30/3/2016).


Tapi keputusan Krug tidak disukai Israel. Misi Mossad untuk membunuhnya pun diluncurkan.

No comments:

Post a Comment